Pengalaman Menginap di Bandara Sultan Thaha Jambi

6 jam adalah waktu tempuh dari tempat tinggal saya menuju Bandara Sultan Thaha di Kota Jambi. Oleh karena itu jika mengambil penerbangan pagi atau siang, saya harus bermalam dahulu di Kota Jambi. Tapi dikarenakan perjalanan kali ini cukup mendadak, saya baru bisa berangkat pukul 20.00 WIB untuk penerbangan esok harinya pukul 06.00 WIB. Jam 20.00 adalah jadwal keberangkatan terakhir travel menuju Kota Jambi.

Dengan perkiraan waktu tempuh 6 jam, maka saya akan tiba pukul 02.00 WIB. Waktu yang tanggung jika harus bermalam di hotel. Dengan jadwal penerbangan pukul 06.00, artinya saya pukul 04.00 sudah harus siap-siap menuju bandara. Daripada rugi ngeluarin duit untuk hotel plus resiko ketiduran, saya putuskan untuk langsung menuju bandara dan menunggu sampai pagi.

Saya sih sebenarnya ragu karena Bandara Sultan Thaha karena tidak buka 24 jam dan cari-cari info tentang menginap di bandara Jambi tidak ketemu. Kalau datang ke bandara pada dini hari, saya pernah punya pengalaman di Bandara Soekarno Hatta, tapi waktu itu rame-rame dan lagi CGK kan buka 24 jam jadi ya tidak masalah.

Tapi namanya hidup selalu ada yang namanya kebetulan, bisa jadi sih kebetulan itu menguntungkan kita atau sebaliknya. Tapi kali ini kebetulan ini berpihak kepada saya. Apa itu? Ternyata salah satu penumpang lain dalam travel juga akan terbang pada jadwal pagi. Awalnya dia berencana menginap di hotel karena tidak berani jika harus tiba sendirian di bandara pada dini hari. Akhirnya dia saya ajak langsung ke bandara dan menyetujuinya. Saya jadi lebih tenang karena ada nanti di bandara ada temannya.

Sekira pukul 02.00 kami sampai di Bandara Sultan Thaha. Kami turun di tepi jalan depan bandara karena portal ditutup. Kami berdua menyusuri area parkir kendaraan yang sepi sejauh kurang lebih 200 meter untuk sampai di gedung terminal. Tersirat dalam pikiran, ini tadi kalau tidak dapat teman ya lumayan ngeri juga meskipun keadaan terang oleh lampu.

Sampai di gedung terminal, ternyata sudah ada beberapa orang calon penumpang yang duduk-duduk dan tiduran di kursi. Ada juga terlihat petugas keamanan. Meskipun tidak semua lampu dihidupkan, namun suasana masih cukup terang. Kami segera mencari kursi untuk istirahat. Di bagian luar terminal tersedia kursi besi dan bagi yang pernah ke DJB pasti tahu ada kursi menyerupai badak yang terbuat dari fiberglass. Nah kursi ini bisa jadi pilihan karena tidak terlalu dingin dibandingkan kursi berbahan besi. Yang saya pilih adalah kursi berbentuk badak, selain tidak terlalu dingin tadi, kursi tersebut dekat dengan colokan untuk ngecas ponsel karena baterai ponsel saya hampir habis. Colokan ada di beberapa tiang pada bagian bawah, sepertinya untuk fasilitas pemeliharaan gedung. Di restoran dekat toilet pria juga terlihat ada banyak colokan, tapi nggak tahu kalau restoran tutup apakah ada arusnya atau tidak, saya tidak mencobanya.

Meskipun sudah merebahkan badan, namun mata tidak bisa terpejam. Saya memang bukan tipe orang yang mudah tidur dimana saja. Jadilah saya hanya rebahan saja menghilangkan penat 6 jam perjalanan darat. Terus seperti apa tidur di Bandara Sultan Thaha? Pertama, dingin itu jelas karena berada diluar gedung. Kedua, nyamuk. Sebenarnya nyamuk cuma satu tapi temennya banyak. Pokoknya bagian tubuh yang terbuka tidak luput dari serangan nyamuk. Jadi bagi yang ingin menginap disini, bawalah lotion anti nyamuk 😂. Setelah saya datang, beberapa orang calon penumpang kembali datang sehingga suasana semakin ramai.

Bagaimana dengan tidur di Masjid bandara? Setahu saya masjid sedang dibangun dan belum bisa digunakan. Mungkin jika sudah jadi bisa dijadikan alternatif untuk menginap.

Pukul 04.00 petugas mulai menyalakan semua lampu dan membuka pintu gedung. Saya segera ke toilet untuk aktivitas rutin pagi dan menggosok gigi serta menyemprotkan sedikit parfum agar orang disamping saya nanti tidak terganggu hahaha… karena tidak tersedia tempat mandi. Tepat pukul 04.30 pintu ruang cek in sudah dibuka dan saya segera saja masuk untuk cek in dan setelah itu langsung menuju ruang tunggu dan ternyata saya orang pertama yang masuk ke ruang tunggu 😅

7 pemikiran pada “Pengalaman Menginap di Bandara Sultan Thaha Jambi

Tinggalkan komentar